Cara Melamar Kerja, Rahasia Sukses Diterima Kerja
Bagaimana mengajukan permohonan kerja, lalu diterima diperusahaan yang di inginkan?  Aturan utama adalah bahwa Anda harus membuat lamaran kerja dan menyediakan berkas-berkas yang dibutuhkan, lalu dikirimkan ke perusahaan.

Mengirim lamaran kerja bisa ditempuh dengan berbagai cara, seperti mengirim lamaran kerja via Email, pos atau datang langsung ke perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja.

Ketika mendaftar secara online Anda diberi instruksi yang jelas tentang bagaimana untuk mengisi aplikasi Anda dan apa yang harus Anda kirim dengan aplikasi tersebut.

Hal ini membuat lebih mudah bagi Anda untuk menerapkan-nya dengan benar dan meningkatkan peluang Anda untuk cepat diterima kerja di perusahaan yang di inginkan.

Apakah anda sering mengirim lamaran, dan menemukan dimana titik akhir Anda hampir putis asa karena tapi tak kunjung dapat kerja?Beberapa cara yang bisa Anda tempuh untuk mengatasi masalah ini, akan Anda temukan jawabanya disini.

Cek kembali resume
Sebagai fresh graduate atau career seekers, pastinya Anda sudah menyiapkan banyak resume atau biasa dikenal sebagai CV (Curriculum Vitae) yang nantinya akan diserahkan ke perusahaan yang membutuhkan pekerja.

Yang perlu Anda perhatikan dalam membuat resume yang unik dan membuat HR tertarik untuk memanggil interview yaitu bagaimana cara Anda “menjual diri” melalui resume. Jangan berpikir buruk dulu, “menjual diri” yang dimaksud adalah cara Anda mempromosikan diri dengan cara menulis kemampuan unik di dalam resume.

Karena kebanyakan orang yang tidak dipanggil HR untuk interview yaitu mereka yang hanya menyalin surat lamaran melalui internet, maka surat lamaran tersebut akan berakhir menjadi sesuatu yang “pasaran”.

Punya kemampuan lain
Sarjana hingga IPK tinggi saja tidak cukup jika tidak memiliki keahlian dan pengalaman bekerja. Banyak yang bertanya-tanya atau ini bisa saja terjadi di ruang lingkup kehidupanmu. Ada yang sudah lulus sarjana dan mendapatkan IPK tinggi bahkan mendapatkan penghargaan sebagai lulusan terbaik atau Cum Laude, tetapi hingga sekarang belum mendapatkan pekerjaan.

Fenomena ini memang banyak terjadi. Tidak dipungkiri lagi, Anda harus menyadari bahwa sekarang lulusan sarjana dan mendapatkan IPK yang tinggi tidaklah cukup untuk menjadi modal dalam masuk ke dunia kerja.

Yang utama dibutuhkan yaitu, keahlian unik dan pengalaman bekerja selama Anda temukan di bangku kuliah. Selama Anda masih menjadi mahasiswa/i, baiknya Anda gunakan untuk bergabung dalam lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi kemahasiswaan, atau Anda bisa internship atau magang sesuai jurusan/keahlian Anda.

Jangan memikirkan berapa gaji yang akan didapat
Sering kita jumpai para fresh graduate atau career seekers yang belum memiliki pengalaman cukup selalu berekspetasi dan mematok gaji yang terlampau tinggi ketika interview. Itu bisa jadi penyebab Anda lama menemukan pekerjaan.

Jika Anda seorang fresh graduate atau career seekers yang belum memiliki pengalaman kerja yang cukup, jadikan pekerjaan baru sebagai “kuliah” kedua di dalam hidup. Di situ, Anda bisa belajar dan mengambil ilmu-ilmu penting yang nantinya bisa Anda promosikan di perusahaan berikutnya.

Kuasai bahasa asing
Sering kita jumpai ketika interview, HR selalu menanyakan “selain bahasa Indonesia, bahasa asing apa yang Anda kuasai?” atau “apa Anda bisa bahasa Inggris?” Hal itulah yang menjadikan bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing yang wajib Anda pelajari untuk masuk ke dunia karier.

Beberapa Hal yang harus di Hindari saat melamar kerja

Melamar kerja tanpa membuat rencana
Saat Anda tak memiliki pekerjaan, mungkin salah satu hal yang akan anda lakukan ialah  untuk melamar kerja ke banyak perusahaan, apapun itu bidangnya. Jangan lakukan hal ini, karena akan mengganggu fokus Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang benar-benar diinginkan. Cari tahu sebaik mungkin pekerjaan yang hendak Anda lamar. Selanjutnya, buat strategi jitu tentang bagaimana memenangkan calon pekerjaan yang Anda tuju.

Mengabaikan profil Anda di dunia maya
Kehadiran profil online yang profesional bisa menjadi nilai lebih dalam melamar pekerjaan. Biasanya profil online akan ditinjau oleh pihak HRD untuk mencari tahu preferensi dan kredibilitas pelamar. Namun tenang saja, profil online yang dilihat oleh pemberi kerja tidak lebih dari situ-situs jejaring sosial berbasis profesional, seperti LinkedIn misalnya. Melalui profil online tersebut, Anda akan dinilai mengenai pengalaman kerja, seberapa berpengaruh Anda di tempat kerja sebelumnya, apa kelebihan Anda di dunia kerja, dan sebagainya.

Membuat daftar riwayat pekerjaan yang panjang
Seringkali orang-orang merasa perlu menuliskan data dirinya dengan sangat lengkap mulai dari riwayat pendidikan, riwayat magang, hingga riwayat pekerjaan sebelumnya. Pemberi kerja sebenarnya tidak terlalu ambil pusing dengan daftar panjang pengalaman Anda, namun mereka akan melihat pengakuan dan promosi yang berkaitan dengan karier Anda. Mereka akan lebih menyukai riwayat pekerjaan yang singkat, padat, dan jelas.

Tidak mencari tahu terlebih dahulu perusahaan yang dilamar
Manfaatkan waktu luang untuk meneliti perusahaan yang akan atau telah merekrut Anda, dari mulai mempertanyakan pernah masuk berita atau tidak perusahaan tersebut, cari tahu alasannya kenapa. Jiak belum, cari tahu kenapa perusahaan terkait tidak pernah masuk berita. Cari tahu juga mengenai bisnis yang mereka kerjakan seperti apa, hingga visi misi perusahaannya.

Cara Sukses Saat Wawancara kerja

Jika berbicara tentang wawancara, baik wawancara kerja, beasiswa ataupun sekolah, CV menjadi salah satu andalan untuk menunjukkan performa dan keunggulan yang dimiliki. Berdasarkan penelitian Nicholas Epley dan Juliana Schroeder di University of Chicago yang berjudul The Sound of Intellect Speech Reveals a Thoughtful Mind, Increasing a Job Candidates Appeal, "perusahaan cenderung mudah tertarik dengan pelamar yang berkompeten ketika mereka mendengar pelamar tersebut berbicara saat wawancara, bukan apa yang tertulis pada CV".

Suara dapat menjadi kekuatan yang diandalkan, karena suara dapat menunjukkan integritas dan kesiapan diri terkait pekerjaan yang dilamar. Suara seseorang tidak hanya menggambarkan pemikiran dirinya, melainkan juga kapasitas diri sebagai orang yang mampu berpikir logis dan sistematis. Inilah hal-hal yang menjadi nilai terbesar dalam penilaian wawancara kerja.